BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagian besar mesin
membutuhkan pelumasan. Pelumas adalah zat kimia yang umumya
berbentuk cair yang berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk mengurangi gesekan.
Selain itu fungsi pelumas menurut (Akrom, 2009) adalah sebagai media pendingin,
yaitu dengan menyerap panas dari bagian-bagian yang mendapat pelumasan dan
kemudian membawa serta memindahkannya pada sistem pendingin, sebagai bahan
pembersih, yaitu dengan mengeluarkan kotoran pada bagian-bagian mesin dan mencegah
karat pada bagian-bagian elmen mesin.
Partikel logam adalah salahsatu benda
yang dapat mempengaruhi kualitas dari pelumas. Kandungan partikel logam
tersebut terjadi akibat dua benda logam yang bergesekan, karena kandungan
partikel logam dalam pelumas dapat merusak elmen mesin oleh karena itu harus
dilakukan tindakan pencegahan agar pelumas tidak terkontaminasi dari partikel
logam sehingga kualitas dan kerja pelumas tetap optimal.
Ada beberapa metode
untuk memisakan partikel logam yang terkandung dalam oli pelumas, yaitu dengan
metode penyaringan menggunakan oil filter
yaitu metode dengan menggunakan sistem saringan pada metode ini dilakukan
selama mesin bekerja, selain itu menggunakan sistem purifaying yaitu sistem pemurnian pelumas dari kontaminan air dan
partkel logam menggunakan mesin yaitu purifaying
metode ini digunakan pada mesin secara berkala selanjutnya menggunakan
metode paricel count yaitu sebuah
metode yang digunakan untuk menghitung dan mengklasifikasikan partikel dalam
cairan sesuai dengan rentang ukuran diterima (Herdiawan, 2013). selain
menggunakan metode tersebut menurut (Herdiawan, 2013) dapat menggunakan metode Analytical Ferrography yaitu metode
memisahkan partikel logam dari minyak menggunakan magnet.
Dengan karaktristik magnet yang dapat
menarik logam maka magnet dapat digunakan sebagai alat untuk menarik
partikel-partikel logam yang terkandung dalam pelumas. Ada dua macam magnet
yaitu magnet tetap dan magnet tidak tetap. Magnet tetap yaitu magnet yang tidak
memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik). Sedangkan magnet yang tidak tetap yaitu magnet yang
tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet.
Daya
yang dihasilkan magnet tergantung dari kualitas magnet dan posisi magnet itu
sendiri. Atas dasar pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan pembuatan alat uji
sehingga dapat melakukan pengujian pengaruh daya ikat magnet terhadap partikel
yang terkandung dalam oli pelumas.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian
di atas yaitu :
a. Dampak
partikel logam yang terkandung dalam oli pelumas dapat mempengaruhi kualitas
oli pelumas dan dampak negatifnya akan merusak elmen mesin yang terlumasi.
b. Dengan
meliat dampak negatif yang mempengaruhi kualitas oli pelumas maka akan dibuat
sebuah alat uji skala labolatorium untuk meneliti daya serap magnet terhadap
partikel logam yang terkandung dalam oli pelumas.
c. Bagaimana
sistem penempatan magnet dalam pipa untuk mengurangi partikel-partikel logam di
dalam oli pelumas.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
penyusun memberi batasan yaitu :
a. Membuat
alat uji daya serap magnet terhadap kandungan partikel-partikel logam akibat
gesekan suatu mesin yang tercampur dengan oli pelumas.
b. Alat
uji daya serap magnet dibuat dengan skala labolatorium.
c. Membuat
mekanisme penempatan dua magnet untuk mengikat partikel logam yang terkandung
dalam oli pelumas.
1.4. Tujuan Pembuatan
Tujuan
penelitian ini adalah menghasilkan alat uji untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh daya serap magnet terhadap kandungan partikel logam yang diakibatkan
oleh gesekan suatu mesin yang tercampur dengan oli pelumas.
1.5. Manfaat Pembuatan
Manfaat
pembuatan alat uji pengaruh magnet terhadap oli pelumas adalah sebagai alat
untuk pengujian dan membuktikan pengaruh daya serap magnet terhadap oli
pelumas.